Cinta yang Menjadi Legenda Embun pagi merayapi kelopak bunga lotus, serupa dengan air mata yang diam-diam membasahi pipi Li Mei. Ia, sang ...

Harus Baca! Cinta Yang Menjadi Legenda Harus Baca! Cinta Yang Menjadi Legenda

Harus Baca! Cinta Yang Menjadi Legenda

Harus Baca! Cinta Yang Menjadi Legenda

Cinta yang Menjadi Legenda

Embun pagi merayapi kelopak bunga lotus, serupa dengan air mata yang diam-diam membasahi pipi Li Mei. Ia, sang putri terbuang, terpaksa hidup dengan identitas palsu sebagai pelayan di istana. Setiap senyum yang ia lemparkan adalah topeng, setiap kata yang ia ucapkan adalah labirin kebohongan. Di balik tatapannya yang teduh, tersembunyi dendam yang membara seperti api unggun di malam yang sunyi.

Di sisi lain, berdiri Jenderal Zhao Yun, pahlawan perang yang gagah berani, namun hatinya terluka. Ia dihantui mimpi buruk tentang pengkhianatan yang merenggut keluarganya. Obsesinya hanya satu: MENEMUKAN KEBENARAN, tak peduli betapa menyakitkannya. Ia mencium aroma kebohongan di mana-mana, bahkan di senyum manis Li Mei.

Pertemuan mereka bagaikan perpaduan antara air dan api. Li Mei berusaha menjauh, takut rahasianya terbongkar. Zhao Yun, sebaliknya, tertarik seperti ngengat pada cahaya. Ia melihat sesuatu yang tersembunyi di balik mata Li Mei, sebuah cerita yang ingin diceritakan, namun terbungkam oleh ketakutan.

"Setiap rahasia memiliki harga," bisik Zhao Yun suatu malam, saat mereka berdiri di bawah rembulan. "Dan harga kebohongan... terkadang terlalu mahal untuk dibayar."

Kata-kata itu bagaikan anak panah yang menembus jantung Li Mei. Ia merasakan dunianya berputar. Zhao Yun semakin dekat, selangkah demi selangkah, mengungkap lapis demi lapis kebohongan yang melindunginya.

Konflik demi konflik meledak. Persahabatan dikhianati, aliansi runtuh, dan cinta yang mulai bersemi terancam layu sebelum berkembang. Li Mei terpojok. Pilihan sulit harus diambil: mengungkap kebenaran dan menghancurkan segalanya, atau terus hidup dalam kebohongan dan mengkhianati dirinya sendiri.

Puncaknya tiba saat Zhao Yun menemukan bukti tak terbantahkan tentang konspirasi yang menghancurkan keluarganya. Dan tanpa disangka, bukti itu menunjuk langsung pada Li Mei.

"Kau!" raung Zhao Yun, matanya memancarkan amarah dan kekecewaan. "Selama ini… kau berbohong padaku!"

Li Mei tidak menyangkal. Air mata mengalir deras di pipinya. "Maafkan aku," bisiknya, suaranya bergetar. "Aku tidak punya pilihan. Mereka akan membunuhku jika aku mengungkapkannya."

Namun, kata maaf terlambat diucapkan. Luka di hati Zhao Yun terlalu dalam. Ia merasa dikhianati, tidak hanya oleh musuh-musuhnya, tetapi juga oleh wanita yang mulai dicintainya.

Balas dendamnya tidak berteriak, tidak berdarah. Itu adalah balas dendam yang dingin, tenang, namun MENGHANCURKAN. Ia membongkar konspirasi itu di depan seluruh istana, mengungkap kejahatan para bangsawan yang selama ini bersembunyi di balik kekuasaan. Li Mei dibebaskan dari tuduhan, tetapi ia kehilangan segalanya. Kepercayaan Zhao Yun padanya hancur berkeping-keping.

Di akhir cerita, Li Mei berdiri sendirian di tengah taman istana yang kosong. Zhao Yun menghampirinya, senyum tipis menghiasi wajahnya. Senyum yang bukan senyum kebahagiaan, melainkan senyum perpisahan.

"Kau bebas sekarang," ucap Zhao Yun, suaranya datar tanpa emosi. "Pergilah. Mulailah hidup yang baru. Jangan pernah kembali."

Ia berbalik dan pergi, meninggalkan Li Mei dengan hati yang hancur dan masa depan yang tidak pasti. Balas dendamnya sempurna. Ia tidak hanya menghancurkan musuh-musuhnya, tetapi juga menghancurkan hati wanita yang dicintainya.

Saat Li Mei menatap punggung Zhao Yun yang menjauh, ia tahu bahwa cintanya telah menjadi legenda—legenda tentang pengkhianatan, kebohongan, dan balas dendam.

Dan di tengah kesunyian yang mencekam, sebuah pertanyaan terlintas di benaknya: Apakah kebenaran akan pernah benar-benar membebaskan?

You Might Also Like: Cerpen Seru Bayangan Yang Menatapku

0 Comments: