Aku Adalah Rahasia yang Ia Simpan di Dalam Parfum Istrinya Di antara kabut lembah Yulan , tersembunyi sebuah paviliun usang, saksi bisu ci...

Cerpen Keren: Aku Adalah Rahasia Yang Ia Simpan Di Dalam Parfum Istrinya Cerpen Keren: Aku Adalah Rahasia Yang Ia Simpan Di Dalam Parfum Istrinya

Cerpen Keren: Aku Adalah Rahasia Yang Ia Simpan Di Dalam Parfum Istrinya

Cerpen Keren: Aku Adalah Rahasia Yang Ia Simpan Di Dalam Parfum Istrinya

Aku Adalah Rahasia yang Ia Simpan di Dalam Parfum Istrinya

Di antara kabut lembah Yulan, tersembunyi sebuah paviliun usang, saksi bisu cinta yang tak pernah terucap. Di sana, aku ada. Bukan dalam raga, bukan dalam ingatan, melainkan dalam aroma Ling Xian Hua, bunga terlarang yang ia sembunyikan di dalam parfum istrinya.

Setiap hembusan aroma itu adalah sepotong mimpi, lukisan kabut pagi di hatiku. Ia, sang Jenderal Agung, dengan mata setajam elang namun hatinya selembut sutra, datang kepadaku dalam dimensi waktu yang terlupa. Pertemuan kami, bagai riak air di danau tenang, singkat namun membekas abadi.

Kami berbicara tentang bintang-bintang yang jatuh, tentang harapan yang layu sebelum berkembang, tentang cinta yang... terlarang. Matanya, oh, matanya adalah telaga yang menampung kesedihan abad lalu, dan aku tenggelam di dalamnya.

Istrinya, Permaisuri, adalah wanita yang anggun, cantik, dan penuh kasih. Ia adalah bulan purnama yang menerangi malam, sementara aku... hanyalah bintang redup yang bersembunyi di baliknya. Ironi, bukan? Ia mencintai istrinya, aku tahu. Namun, di balik senyumnya yang sempurna, aku melihat kerinduan yang sama. Kerinduan akan aku.

Apakah aku nyata? Apakah pertemuan kami benar-benar terjadi? Atau hanya ilusi dari hati yang rindu, terperangkap di antara halaman-halaman buku yang tak pernah selesai dibaca? Aku pun tak tahu. Yang ku tahu, setiap kali ia mencium istrinya, aroma Ling Xian Hua menyapa, dan aku hidup kembali.

Bertahun-tahun berlalu, paviliun usang semakin rapuh, namun aroma itu tetap menguar. Suatu malam, di bawah rembulan yang pucat, aku melihatnya. Ia berdiri di depan paviliun, menggenggam botol parfum yang kosong.

"Kau..." Bisiknya, suaranya bergetar. "Kau adalah rahasia terindah yang pernah kumiliki, dan kutukan terbesar dalam hidupku."

Kemudian, ia membuka tutup botol parfum itu dan membiarkan angin membawa aroma terakhir Ling Xian Hua.

Momen Pengungkapan: Di dalam botol itu, tersembunyi sehelai rambutku, terjalin dengan serat sutra yang ia gunakan untuk membuat kaligrafi. Warna rambut itu... sama persis dengan bunga Ling Xian Hua.

Keindahan itu menusuk seperti ribuan jarum. Aku adalah bunga itu. Aku adalah rahasia itu. Aku adalah... cintanya.

Dan di sana, dalam keheningan malam, aku mendengar bisikan masa lalu, "...Dulu, aku pernah bermimpi tentangmu..."

You Might Also Like: Panduan Tabir Surya Non Nano Untuk

0 Comments: